Selasa, 08 Februari 2011

Mukjizat Hati :)


 Hari ini, pulang dari kampus aku sempetin buat mampir ke Gereja Kotabaru. Aku dah janji sama Tuhan dalam hatiku, hari ini bakal ngobrol banyak sama Dia. :)
Masuk ke gereja, waah ada yang beda suasananya. Yang paling mencolok, Gereja Kotabaru ini jadi bernuansa pink. Kain-kain yang ada di altar, tirai-tirai, semuanya kompakan pake warna putih-pink. Hhaha... Aku agak geli juga liatnya soalnya baru tau juga kalo altar di gereja boleh dipakein warna pink. Setauku pink bukan (dan emang bukan) warna liturgi. Yang biasa dipake di altar ya warna-warna kaya warna putih, ijo, merah, kuning ato ungu. Gak lama aku nyadar juga kalo ini ada hubungannya ma hari Valentine yang tinggal bentar lagi. Mungkin Mudika Kotabaru mau ngadain misa Valentine, hmm.. unik juga kalo iya. Aku belum pernah ikut misa Valentine, setauku juga di Purwokerto nggak pernah diadain. Nginget-inget Valentine aku jadi ketawa-ketawa aja. Sadar kalo Valentine taun ini gak bakal dapet apapun dari siapapun, walopun rada ngarep juga bakal dapet dari seseorang. Tapi kalo udah mulai ngarep gitu langsung aku singkirin jauh-jauh, soalnya aku tahu ntar ujung-ujungnya bakal kecewa. Hhahaha...
Perubahan yang kedua, ada suara musik di dalem gereja. Tadinya aku pikir ada yang lagi latian koor, tapi setelah aku liat-liat n aku denger-dengerin lagi, kayanya musik dari organ ini sengaja dimainin buat nemenin orang-orang berdoa. Lagu yang dimainin unik-unik, bukan lagu-lagu gereja tapi kebanyakan malah lagu-lagu pop romantis kaya ‘Lagu Rindu’ trus ada juga ‘Kemesraan’. Hmm.. Bener-bener sesuai ma tema Valentine. Tapi siapapun yang ndengerin musik dari organ ini pasti lansung sejuk hatinya, karna musiknya dimainin lembut, dan pas banget buat didengerin sambil doa. Aku tiba-tiba jadi berasa kaya di gereja luar negeri, soalnya aku pernah baca kalau gereja-gereja di luar negeri, terutama di Eropa, sepanjang gereja buka, meskipun lagi gak ada misa, selalu full with musics. Disana udah ada jadwal khusus siapa yang bakal mainin musik pada jam berapa, jadi setiap orang yang berdoa di gereja pasti ndengerin suara musik. Sementara kalau di Indonesia baru aku temui di gereja ini, itupun entah lagi ada angin apa sampe ada yang mainin musik kaya gini.

My Secret

Di dunia ini, emang benar terjadi tentang hukum tarik-menarik. Aku pertama kali baca tentang hal ini di buku The Secret yang emang membahas semuanya tentang itu. Jadi, intinya disitu, semua yang terjadi pada diri kita tu berasal dari pikiran kita. Sebenarnya kita semua mempunyai semacam “Power of Mind”. Kita bisa mengontrol diri kita, orang-orang di sekitar kita, hal-hal yang terjadi pada diri kita, hanya dengan pikiran dan perasaan kita. Isn’t that amazing ? Yang perlu kita lakukan adalah berpikir terus-menerus kalau suatu hal benar-benar terjadi pada diri kita. Pikiran itu bisa pikiran positif, bisa pikiran negatif, tergantung dari kita sendiri. Misalnya, suatu saat kita merasa lemas, kemudian kita berpikir, ‘Duh, kayanya aku mau sakit de...’ Kita benar-benar berpikir bahwa kita akan sakit, kemudian kita menghentikan pekerjaan dan bertindak seperti orang sakit. Beristirahat, minum vitamin, dll. Apa yang terjadi kemudian ? Ternyata kita benar-benar sakit. Berbeda bila saat kita merasa lemas, kemudian kita berpikir, ‘Hmm.. Aku harus lebih banyak gerak biar tidak lemas.’ Kita berpikir bahwa kita sehat-sehat saja, dan kemudian melakukan aktivitas seperti biasa saja. Kemudian apa yang terjadi ? Yaah.. kita tetap sehat-sehat saja.
 
Jadi semuanya itu bergantung pada pikiran kita. Kalau seperti kata penulis buku The Secret, setiap pikiran pada otak kita mengirimkan frekuensi gelombang tertentu pada Semesta. Pikiran positif, pikiran negatif, semuanya punya frekuensi gelombang tersendiri. Frekuensi gelombang itu nantinya akan dipantulkan kembali oleh Semesta dalam bentuk frekuensi gelombang yang sama. Jadi kemudian, apa yang kita pikirkan nantinya akan kembali dan terjadi pada kita.
 
Namun pikiran itu haruslah terus-menerus agar kuat dan sungguh-sungguh bisa berbalik pada kita. Maka yang harus kita lakukan adalah memikirkan suatu hal yang kita inginkan terus-menerus. Memikirkan maka tanpa sadar kita telah memohon pada Semesta. Kemudian, percayalah kalau hal itu benar-benar akan terjadi. Dengan percaya maka kita telah mengunci pikiran itu di dalam otak kita, sehingga kita tak perlu memikirkannya terus-menerus. Percaya berarti menggunakan hati kita untuk ikut berperan, dan itu sangat besar perannya. Di buku digunakan kata Semesta, tapi aku pribadi percaya kalau Semesta itu semacam metafora untuk Tuhan. Yeah, soo.. that’s all. Lakukan itu terus, dan lihatlah apa yang terjadi kemudian. Kamu akan terkejut. :)