PENDAHULUAN
Serpih, atau
dalam Bahasa Inggris shale merupakan
nama untuk suatu kelompok batuan sedimen klastik yang berukuran butir halus,
meliputi batulempung dan mudstone.
(Potter, 1984). Namun Tucker (1981)
dalam bukunya menyebutkan serpih sebagai suatu definisi yang lebih spesifik
lagi. Serpih merupakan batuan dengan ukuran butir halus yang mempunyai
ciri-ciri fisik tertentu. Pengertian menurut Tucker ini yang sekarang lebih
banyak dipakai dan lebih umum digunakan untuk menjelaskan mengenai serpih.
Secara deskriptif, dan lebih spesifik lagi, serpih merupakan batuan dengan
ukuran butir halus, berlapis halus (biasanya membentuk laminasi dengan tebal
0,1 – 0,4 mm) dan/atau mudah membelah yang umumnya tersusun oleh partikel
berukuran lanau dan lempung. Partikel berukuran lanau mendominasi komposisi
yang mana biasanya tersusun atas kuarsa detrital. Serpih umumnya lunak sehingga
mudah untuk digores, tapi cukup kompak sehingga bereaksi dengan air
partikel-partikelnya tidak mudah terpisah. Batuan ini mempunyai permukaan yang
halus dan licin di bagian retakannya.
Dari
deskripsi di atas dapat kita ketahui bahwa tekstur dan struktur merupakan suatu
ciri khusus yang membedakan serpih dari batuan sedimen yang lainnya. Terutama
dalam pengamatan di lapangan, tekstur dan struktur ini yang membuat serpih banyak
dikenali, dan menjadi dasar dari definisi serpih. Oleh karena itu, di sini akan
dibahas mengenai tekstur dan struktur serpih, yang meliputi ukuran butir,
bentuk butir, struktur internal serta struktur pengendapan yang umum dijumpai
pada batuan ini.
TEKSTUR SERPIH
1. Ukuran Butir
Batu serpih tersusun oleh partikel
lempung dan lanau dengan perbandingan komposisi 2 : 1. Menurut klasifikasi
Wentworth, lempung mempunyai ukuran lebih kecil dari 1/256 mm, sedangkan lanau
memiliki ukuran 1/256 – 1/16 mm. Ukuran butir serpih sulit diamati dan biasanya
hanya diamati dengan menggunakan mikroskop elektron. Gigi depan kita dapat
digunakan untuk mengetahui keberadaan partikel berukuran lanau, sementara
partikel lempung tidak akan terasa di antara gigi depan kita, saking halusnya.
Foto mikroskop elektron dari mudstone, menunjukkan butiran kuarsa dan mineral lempung berbentuk flaky. Diambil dari : Boggs (2009) |
2. Bentuk Butir
Dari pengamatan melalui mikroskop
elektron diketahui bahwa kebanyakan mineral-mineral lempung mempunyai bentuk platy, flaky atau acicular. Bentuk platy dan
flaky merupakan bentuk seperti
lembaran-lembaran tipis yang memanjang. Flaky
dibedakan dari platy dari bentuknya
yang tidak beraturan, sementara platy mempunyai
bentuk yang lebih teratur, seperti papan. Bentuk acicular merupakan bentuk seperti sekumpulan jarum. Karena bentuk
dari partikel penyusun serpih adalah pipih, maka dari itu serpih mempunyai
sifat mudah untuk membelah. Karena ukuran butirannya yang sangat kecil, maka
bentuk dari butirannya tidak banyak terpengaruh oleh erosi dan transportasi,
sehingga mencerminkan bentuk asal partikel saat diagenesis. Partikel pada
serpih kebanyakan mempunyai roundness yang
rendah, atau sangat menyudut dengan derajat kebundaran (sphericity) yang rendah juga.
Foto elektron mineral lempung kaolinit perbesaran 4700x. Tampak bentuk platy pada mineral. Diambil dari : Boggs (2009) |
STRUKTUR SERPIH
Partikel serpih yang mempunyai bentuk
pipih tersusun saling berhadapan dan sejajar, sehingga biasanya membuat serpih
mempunyai kemampuan membelah yang baik. Kemampuan membelah atau fissility merupakan kecenderungan batuan
untuk membelah sepanjang bidang laminasi atau perlapisan. Bidang-bidang belahan
pada serpih disebut parting (Potter et al., 1980). Oleh karena itu maka
struktur utama yang terdapat dalam serpih yang murni adalah stratifikasi dan parting.
● Stratifikasi
Stratifikasi merupakan istilah untuk
menyebut lapisan-lapisan (layering) dalam
suatu batuan. Lapisan-lapisan ini dibedakan berdasarkan perbedaan vertikal
dalam tekstur, komposisi dan/atau kemas pada butiran-butirannya. Lapisan ini
dapat mempunyai tebal bervariasi. Lapisan yang mempunyai tebal > 1 cm
disebut perlapisan, sedangkan yang tebalnya < 1 cm disebut laminasi. Perlapisan
dan laminasi ini masih dibagi menjadi kelas-kelas lain berdasarkan
ketebalannya.
● Parting
Parting
merupakan suatu sifat khas dari serpih, yaitu bidang-bidang belahan yang
mana material serpih dapat terpisah melalui bidang tersebut. Parting terbentuk di antara
bidang-bidang lapisan, dan struktur ini makin diperkuat seiring dengan
pelapukan yang intensif pada batuan. Parting
diklasifikasikan berdasarkan ketebalannya. Fissile
merupakan bagian dari bidang belahan ini yang mempunyai ketebalan antara
0,5 mm hingga 1 mm. Bidang belahan yang kurang dari 0,5 mm disebut papery, dan yang lebih tebal dari 1 mm
namun masih lebih tipis dari bidang laminasi disebut platy, atau flaggy. Sedangkan
slabby merupakan sebutan untuk bidang
belahan yang lebih tebal dari laminasi (> 1 cm). Hubungan antara bidang
belahan (parting) terhadap perlapisan
dan laminasi dapat dilihat pada tabel.
Sifat fissility pada serpih membuat munculnya bidang-bidang belahan yang sejajar dengan perlapisannya. |
a. Komposisi
Semakin banyak kandungan mineral lempung
dan senyawa-senyawa organik pada batuan, maka stratifikasi dan bidang belahan
akan semakin tipis. Ini disebabkan karena struktur mineral lempung dan senyawa
organik yang berupa lembaran atau lempengan tipis.
b. Ukuran Butir
Semakin sedikit jumlah persentase pasir
dan lanau, yang artinya makin banyak jumlah material lempung, maka stratifikasi
dan bidang belahan semakin tipis.
c. Kemas
Bila mineral-mineral platy pada batuan saling terorientasi dengan baik, maka stratifikasi
dan bidang belahan semakin tipis.
Faktor-faktor yang lain termasuk juga
tingkat sedimentasi dan saat proses kompaksi. Namun, saat pengamatan di
lapangan kedua faktor tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan
dibanding komposisi, ukuran partikel dan kemas.
Ketebalan
|
Stratifikasi
|
Parting
|
Komposisi
|
|
30 cm
|
Tipis
|
Perlapisan
|
Slabby
|
Lempung
dan material organik
Pasir,
lanau dan kandungan karbonat
|
3 cm
|
Sangat tipis
|
|||
10 mm
|
Tebal
|
Laminasi
|
Flaggy
|
|
5 mm
|
Sedang
|
Platy
|
||
1 mm
|
Tipis
|
Fissile
|
||
0,5 mm
|
Sangat tipis
|
Papery
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar